Kamis (28/2) kelas III SD 1 Padokan mengadakan pembelajaran di luar kelas (Outing Class). Kegiatan dilaksanakan di PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid) Bayu Baru, kawasan Pantai Baru, Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 63 siswa, bapak/ibu guru pendamping, beserta perwakilan paguyuban kelas III A dan B sebagai aplikasi dari pembelajaran tematik terkait energi alternatif (Tema 6, Sub Tema 3). Pembelajaran ini merupakan konkritisasi terkait energi alternatif, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), dan Biogas.
Pukul 08.30 dua rombongan bus kelas 3 dari SD 1 Padokan tiba di PLTH Bayu Baru. Memasuki kawasan PLTH Pantai Baru, sudah terlihat deretan kincir angin panel surya. Anak-anak kelas III riuh bersorak-sorai melihatnya. Cuaca saat itu tidaklah begitu terik, sehingga anak-anak merasa nyaman ketika berada di sana. Ditambah dengan banyaknya pohon-pohon menambah kesejukan siang itu.
Kedatangan rombongan disambut oleh pengurus dari PLTH Kabupaten Bantul. Mereka menyampaikan ucapan selamat datang untuk rombongan SD 1 Padokan. Setelah acara pembukaan, pihak PLTH memberikan arahan dan gambaran umum tentang PLTH. PLTH merupakan gabungan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). PLTS merupakan energi alternatif yang berasal dari tenaga surya atau matahari, sedangkan PLTB merupakan energi alternatif yang berasal dari tenaga bayu atau angin. PLTH ini berdiri pada tahun 2010 dan menempati daerah seluas ±18 ha. Daerah ini sangat cocok didirikan PLTH karena kondisi alam yang terbuka dan berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. PLTH ini berada di bawah Pemerintah Daerah DIY, Dinas PUP-ESDM DIY.
Kemudian setelah pemberian gambaran umum oleh pengurus PLTH, sejumlah 63 anak dibagi menjadi 3 regu untuk agenda safari di area PLTH. Masing-masing regu didampingi oleh pihak PLTH sebagai informator. Ketiga regu tersebut diajak berkeliling ke tempat yang berbeda di kawasan PLTH, diantaranya di ruangan penyimpanan accu, ruang controlling inverter, tempat panel surya dan kincir angin serta kawasan pembuatan biogas. Sebelum berkeliling, di area PLTH sudah dipersiapkan alat-alat peraga yang memanfaatkan tenaga surya, kincir angin, dan aki yang memang ditunjukkan kepada anak-anak sehingga anak-anak lebih mudah memahami tentang materi yang dijelaskan.
Di ruang controlling inverter, anak-anak dijelaskan bahwa ada pembagian area untuk mengkontrol aliran listrik yang dihasilkan oleh PLTH. Area tersebut dibagi menjadi grup timur, grup barat, dan grup tengah. Apabila ada konsleting di area grup timur, petugas akan mematikan listrik di saluran tersebut guna perbaikan. Di ruangan tersebut, terdapat inverter dengan daya 3,5KW/48V dengan beban grup timur 20 warung kuliner dan 14 lampu PJU, grup tengah dengan beban 20 warung kuliner dan 14 lampu PJU, dan grup barat dengan beban 20 warung kuliner dan 14 lampu PJU. Inverter dengan daya 7,5KW/120V untuk beban produksi es kristal dengan jenis beban 2 unit mesin es kristal dan 1 unit water sterilizer. Inverter 5KW/240V bebannya untuk kantor PLTH dengan jenis beban lampu, televisi, dan dispenser. Inverter 2KW/48V digunakan untuk mengalirkan ke 20 warung kuliner dan 14 lampu PJU.
Di ruang penyimpanan accu, terdapat 40 unit baterai (accu) untuk grup timur dengan kapasitas 120Ah/12V (kering) dengan jumlah 240Ah/240V. Untuk baterai grup barat ada dua kapasitas. Sejumlah 60 unit baterai (accu) dengan kapasitas 100Ah/12V (basah) dan jumlah 300Ah/240V, serta kapasitas 180Ah/12V (basah) sejumlah 40 unit dengan jumlah 720Ah/120V. Untuk baterai (accu) grup KKP memiliki kapasitas 1000Ah/2V (kering) sejumlah 72 unit dengan jumlah 3000Ah/48V. Total penyimpanan energy listrik di sana ada 4260Ah. Karena ruangan tersebut merupakan ruang penyimpanan baterai (accu) maka bau dari ruangan tersebut sangat khas dan anak-anak dilarang untuk terlalu dekat dan berlama-lama.
Di sebelah utara kantor PLTH, berjajar kincir angin dan panel surya. Anak-anak diajak mendekat ke area tersebut dan diberikan informasi bahwa di area tersebut terdapat 34 turbin angin dan 238 panel surya. Pemandu menjelaskan bahwa kincir angin dan panel surya saling mendukung dalam memasok energi listrik. Saat panas terik dan kecepatan angin rendah, maka panel surya yang bertugas mensuplai energi listrik dan kemudian menyimpannya dalam baterai/accu. Sebaliknya, jika cuaca hujan dan kecepatan angin kencang, maka yang akan mengambil alih sebagai pensuplai energi adalah kincir angin. Itulah keuntungan dari penggunaan gabungan dari PLTS dan PLTB. Tepat di bawah panel-panel surya tersebut, terdapat kolam-kolam penampung air. Kolam-kolam tersebut diisi dengan ikan nila dan gurami. Anak-anak antusias untuk mencatat setiap apa yang dikatakan oleh bapak pemandu.
Pemanfaatan PLTH di sana tidak hanya terbatas untuk warung kuliner, lampu PJU, kantor dan untuk produksi es kristal, melainkan saat ini energi listrik yang dihasilkan dari PLTH sedang dikembangkan untuk mendukung sektor perikanan/nelayan, pertanian, dan sektor pariwisata. PLTH digunakan untuk pengangkatan air bersih dengan menggunakan Sistem Pompa Air Tenaga Matahari (Panel Surya). Air tersebut berfungsi untuk mengairi pertanian lahan pasir dan kolam budidaya ikan air tawar di sekitar PLTH.
Setelah kegiatan di sekitar kantor sekretariat PLTH, anak-anak dikumpulkan menjadi satu untuk diajak bersama-sama ke area pembuatan BIOGAS. BIOGAS merupakan energi alternatif yang terbuat dari kotoran sapi sebagai pengganti gas LPG. Lokasi BIOGAS ini kira-kira 500 meter arah barat dari kantor sekretariat PLTH, tepatnya di area kandang kelompok ternak sapi Pandan Mulyo yang terdiri dari 110 kandang sapi dengan jumlah ternak 150 ekor sapi. Anak-anak tetap antusias walaupun di kandang sapi.
Di lokasi, rombongan sudah ditunggu oleh pengurus kelompok ternak Pandan Mulyo, mereka memberikan penjelasan bahwa kotoran sapi dikumpulkan untuk difermentasikan supaya menghasilkan gas yang berasal dari hasil penguapan. Kemudian limbah padat dan cair diolah menjadi pupuk untuk pertanian dan gas yang dihasilkan tersebut dialirkan ke warga yang membutuhkan. Di tempat pembuatan BIOGAS ini, anak-anak dan bapak/ibu guru pendamping mendapatkan kesempatan untuk melihat dan merasakan proses memasak air menggunakan BIOGAS. Ternyata memasak dengan proses pembuatan biogas tidak bau kotoran sapi dan tehnya tetap nikmat.
Setelah cukup puas berada di kandang sapi, rombongan kembali ke kantor sekretariat PLTH. Acara dilanjutkan dengan kado silang. Anak-anak sangat senang karena di halaman tempat acara sangat teduh dan terdapat ayunan. Sambil duduk bersama di lokasi, anak-anak pentas dengan diawali yel-yel kelompok. Ada 8 kelompok yang tampil dalam acara tersebut. Ada yang menampilkan tarian daerah, menyanyi lagu nasional, membaca puisi, dan ada yang menampilkan percakapan. Suasana pentas meriah karena mereka sangat terhibur dengan penampilan teman-temannya.
Waktu menunjukkan pukul 12.00 WIB, acara kado silang dan pentas seni sudah selesai. Anak-anak makan siang bersama. Setelah makan siang selesai, anak-anak salat berjemaah bersama di Musala Pantai Baru. Pukul 13.00 anak-anak berkumpul kembali di tempat semula untuk acara penutupan dan penyerahan hadiah serta doorprize. Untuk memfokuskan anak-anak, diadakan permainan yang selanjutnya diikuti pembagian hadiah. Ada 3 kelompok yang mendapatkan hadiah dengan kategori penampilan regu terbaik pertama, kedua, dan penampilan regu dengan yel-yel terbaik. Kemudian acara dilanjutkan dengan penutup berupa ucapan terimakasih kepada pihak PLTH Kabupaten Bantul serta penyerahan plakat.
Sebelum meninggalkan lokasi, tidak lupa rombongan berfoto di monumen Pantai Baru untuk kenang-kenangan dan langsung menuju bus masing-masing untuk perjalanan pulang. Rasa lelah tidak terlihat dari raut wajah anak-anak, hanya ada keceriaan yang tersisa.